BAGIAN 1
·
SEJARAH SINGKAT
PT United Tractors didirikan pertama kali pada
tanggal 13 Oktober 1972. Saat itu masih bernama PT Astra Motor Works dengan
mayoritas saham kepemilikan oleh PT Astra International Tbk. Seiring dengan
perkembangan dan persaingan maka, dilakukan perubahan nama menjadi United
Tractors.
·
PROFIL SINGKAT : United Tractors Tbk.
·
PT United Tractors Tbk.
Jl. Raya
Bekasi Km 22,Cakung .Jakarta Timur 13910
Phone :
+62 21 2457 9999
Distributor peralatan berat terbesar dan terkemuka di Indonesia
yang menyediakan produk-produk dari merek ternama dunia seperti Komatsu, UD
Trucks, Scania, Bomag, Tadano, dan Komatsu Forest. United Tractors adalah
perusahaan dengan sejarah panjang. Didirikan pada 13 Oktober 1972, UT
melaksanakan penawaran umum saham perdana di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya pada 19 September 1989 menggunakan nama PT United Tractors Tbk (UNTR),
dengan PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham mayoritas. Penawaran
umum saham perdana ini menandai komitmen United Tractors untuk menjadi
perusahaan kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan
energi guna memberi manfaat bagi para pemangku kepentingan. Saat ini jaringan
distribusi kami mencakup 19 kantor cabang, 22 kantor pendukung, dan 11 kantor
perwakilan di seluruh penjuru negeri. Perusahaan juga memainkan peran aktif di
bidang kontraktor penambangan dan baru-baru ini telah memulai usaha
pertambangan batu bara. UT menjalankan berbagai bisnisnya melalui tiga unit
usaha yaitu Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan.
BAGIAN 2
·
ANALISIS MANAJERIAL PERUSAHAAN
ü MISI
Menjadi perusahaan yang :
§ Bertekad membantu pelanggan meraih
keberhasilan melalui pemahaman usaha yang komprehensif dan interaksi
berkelanjutan.
§ Menciptakan peluang bagi insan
perusahaan untuk dapat meningkatkan status sosial dan aktualisasi diri melalui
kinerjanya.
§ Menghasilkan nilai tambah yang
berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui tiga aspek berimbang dalam
hal ekonomi, sosial dan lingkungan.
§ Memberi sumbangan yang bermakna bagi
kesejahteraan bangsa.
ü VISI
Menjadi perusahaan
kelas dunia berbasis solusi di bidang alat berat, pertambangan dan energi,
untuk menciptakan manfaat bagi para pemangku kepentingan.
STRUKTUR
ORGANISASI MANAJEMEN PERUSAHAAN
ASPEK KEPEMILIKAN PERUSAHAAN
·
PT Pamapersada Nusantara
·
PT United
Tractors Pandu Engineering
·
PT Karya Supra Perkasa
·
PT Andalan Multi Kencana
·
PT Bina Pertiwi
·
UT Heavy Industry(S) Pte. Ltd
·
PT Universal Tekno Reksajaya
·
PT Tambang Supra Perkasa
·
PT Unitra Persada Energia.
·
Budaya
Perusahaan : UT
memperkuat semangat kerja tim dengan mempertahankan budaya UT secara
berkesinambungan di setiap aktivitas serta memastikan terjadinya pemahaman dan
internalisasi nilai-nilai perusahaan pada setiap karyawan.
·
ASPEK PEMASARAN
ü
PRODUK & HARGA
ü
DISTRIBUSI
SUMATERA
1.
MEDAN: JL.Raya Tanjung Morawa Km.10,Medan 20148; Telp:
(061) 786-5133, 786-7446, 786-6359 ; Fax : (061) 786-5988
2.
PEKANBARU : Jl. Soekarno Hatta Km 3,5 No. 151 Pekanbaru
28291, Riau ; Telp : (0761) 571-715 ; Fax : (0761) 571-478
3.
PADANG : Jl. Raya By Pass Km 12 Lubuk Begalung Padang
25223 ; Telp (0751) 61-465, 62-038 ; Fax (0751) 61-934
4.
JAMBI : Jl. Pattimura Km 10, Simpang Rimbo, Jambi 36129
; Telp : (0741) 581-601 ; Fax : (0741) 580-090
5.
PALEMBANG : Jl. Kol H Burlian Km 8 No 49 Palembang
30152 ; Telp : (0711) 410-245, 410-474, 411-866 ; Fax : (0711) 411-266
6.
BANDAR LAMPUNG : Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No. 79,
Bandar Lampung 35145 ; Telp (0721) 702-457, 702-706, 702-806 ; Fax (0721)
702-809
JAWA
1.
JAKARTA : Jl. Raya Bekasi Km 22, Cakung – Jakarta Timur
13910 ; Telp : (021) 2457-9999 ; Fax 460-0657, 460-0677, 460-655
2.
SEMARANG : Jl Raya Randu Garut Km 12, Tugu, Semarang,
50186 ; Telp : (024) 866-1070 ; Fax : (024) 866-1075
3.
SURABAYA : Jl. Rungkut Industri III No. 46, Surabaya
60291 ; Telp : (031) 843-7882, 849-1926 ; Fax : (031) 843-2374
KALIMANTAN
1.
TARAKAN : Jl. Mulawarman No. 08 Tarakan 77111 ; Telp :
(0551) 22-056, 22-057 ; Fax : (0551) 22-198, 33-356
2.
PONTIANAK : Jl. Adisucipto Km. 8,5 Pontianak 78391 ;
Telp : (0561) 721-890 ; Fax : (0561) 721-886
3.
SAMARINDA : Pusat
Pengembangan Industri No.7500, Loa Bakung, Sungai Kunjang, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur 75243 ; Telp : (0541) 273517
4.
BALIKPAPAN : Jl. Mulawarman No. 22, Kelurahan Manggar,
Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan 76116 ; Telp : (0542) 750-808 ; Fax :
(0542) 750-828
5.
BANJARMASIN : Jl. Ahmad Yani Km 13,5 Gambut,
Banjarmasin 70652 ; Telp : (0511) 422-0300 ; Fax : (0511) 422-0166
6.
SAMPIT : Jl. Jendral Sudirman Km 7,2 – Sampit –
Kalimantan Tengah 74325 ; Telp : (0531) 203-5706 ; Fax : (0531) 203-5716
SULAWESI
1.
Manado : Jl. Raya Tomohon (Winangun) Manado 95261 ;
Telp : (0431) 823-863, 824-894 ; Fax : (0431) 823-609
2.
PALU : Jl. Brigjen Katamso Veteran No 1815, Palu 94117
; Telp : (0451) 454-317, 424-317, 427492, 422-179 ; Fax : (0451) 427-4923
3.
MAKASSAR : Jl. Urip Sumoharjo Km. 5 No. 268, Makassar
90293 ; Telp : (0411) 454-512, 451-212 ; Fax : (0411) 420-315
MALUKU & PAPUA
1.
SORONG : Jl. Basuki Rahmat Km. 13,5, Klasaman , Sorong
98417, Telp : (0951) 325-322, 325-323, 325-324, Fax : (0951) 325-325
2.
JAYAPURA : Jl. Tasangkapura No. 73 Ardipura Jayapura
99223 ; Telp : (0967) 532-244 ; Fax : (0967) 531-095
·
PROMOSI
1.
PEMASARAN ALAT BERAT
Strategi pemasaran alat berat mengacu pada strategi umum Perseroan yang
bertekad memberikan layanan end-to-end
solution dan perubahan paradigma menjadi business solution provider. Dengan strategi ini pelanggan tidak
perlu lagi berpaling pada kompetitor lain dalam memenuhi kebutuhan akan produk
alat berat, mulai dari jenis, suku cadang, perbaikan, pembiayaan dan
penjualannya kembali. Selain itu, Perseroan senantiasa mengikuti tren pasar dan
keinginan pelanggan. Selanjutnya, dengan maksud untuk meningkatkan kesadaran
pelanggan atas jasa yang ditawarkan, Perseroan melakukan promosi langsung pada
pelanggan melalui media seperti majalah, jurnal berkala, peluncuran produk, gathering dan pameran. Perseroan akan
melanjutkan penyelenggaraan seminar, trade
shows dan pameran di kota-kota utama di Indonesia untuk menarik
kelompok-kelompok pelanggan potensial baru dan mempromosikan produk-produknya.
2.
PEMASARAN KONTRAKTOR PENAMBANGAN
Strategi pemasaran Pama terfokus pada peningkatan volume usahanya
terutama dari pelanggan yang sudah ada serta dari pelanggan baru, terutama para
pemegang konsesi yang sebelumnya melaksanakan operasinya sendiri. Sebagian
besar dari pelanggan Pama diperkirakan akan meningkatkan produksinya secara
substansial dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang. Sesuai strategi
tersebut, manajemen Pama berfokus pada peningkatan kualitas jasa yang diberikan.
3.
KEBIJAKAN HARGA
Produk yang ditawarkan Perseroan sangat bervariasi, baik dari sisi jenis
(jasa dan barang) maupun ragam. Oleh karena itu harga per produk tidak dapat
ditampilkan dalam laporan ini. Namun demikian, secara umum kebijakan yang
diterapkan adalah penetapan harga alat berat dan suku cadang oleh kantor pusat,
dengan mengacu pada perkembangan pasar. Perseroan juga mempertimbangkan faktor
lainnya seperti biaya dan harga pesaing. Harga jual produk Perseroan sebagian
besar sama untuk setiap area pemasaran namun terpengaruh oleh variasi biaya
transportasi, sementara harga untuk jasa perbaikan alat berat ditetapkan
berdasarkan tarif per jam yang dihitung berdasarkan tingkat keterampilan dan
pengalaman mekanik. Harga jasa kontraktor penambangan disesuaikan dengan
kondisi dan rencana penambangan dan dituangkan dalam perjanjian kontrak yang
bisa ditinjau atas keadaan tertentu yang disepakati. Sementara harga batu bara
mengacu pada mutu batu bara Perseroan dan harga pasar yang berlaku untuk batu
bara sejenis.
ASPEK OPERASIONAL
·
Proses Operasional dan Produksi
Ø
Proses
produksi ulang ( Remanufacturing)
§
Engine
in : merupakan bagian paling awal dalam proses. Mesin yang rusak dari custumer.
§
Washing
: stelah mesin diterima, maka mesin dicuci dengan menggunakan mesin cuci dan
bagian-bagian yg sulit dijangkau dicuci secara normal.
§
Disassembly
: setelah mesin dicuci dan di keringkan lamgkah selanjutnya adalah melepas atau
membongkar komponen-komponen yang terdapat pada mesin. Pelepasan komponen yang
ringan dengan cara manual sedangkan komponen yang berat dengan bantuan alat
khusus.
§
Measuring
: komponen diukur dengan alat untuk selanjutnya dianalisis dan dievaluasi untuk
dicari penyebab kerusakannya.
§
Part
Order : setelah komponen yang rusak diketahui, maka selanjutnya divisi reman
akan memesan komponen yang baru ke supplier.
§
Assembly
: komponen baru tiba,maka selanjutnya adalah merakit komponen yang baru
tersebut menjadi mesin yang utuh kembali. Perakitan dengan manual dan dengan bantuan alat khusus.
§
Test
Run : pada tahap ini, mesin yang sudah dilengkapi dengan komponen yang baru
diuji dan dijalankan untuk melihat apakah mesin berfungsi dengan baik atau
tidak.
§
Painting
: setelah pada tahap pengujian tidak ada masalah lagi, maka mesin akan di cat
dengan menggunakan mesin cat di dalam ruangan khusus untuk membuatnya menjadi
bagus dan rapi kembali.
§
Engine
Out : setelah mesin di cat, maka dilakukan inspeksi terakhir memeriksa semua
kelengkapan yang ada. Setelah itu mesin dikembalikan lg kepada custumer.
Ø
Strategi
perseroan
untuk meminimalisir risiko dan memanfaatkan prospek yang muncul maupun
akan tumbuh pada bidang-bidang usahanya, perseroan menata dan merumuskan
kembali visi dan strategi perseroan.
untuk merealisasikan visi
tersebut, manajemen telah menyusun serangkaian langkah strategis yang dijalankan
secara paralel, yaitu :strategi pertumbuhan jangka pendek (Next Target):
bertujuan untuk mengelola pasar (market), uang (cash) dan biaya (cost):
1. Mencari terobosan-terobosan yang inovatif untuk meningkatkan pangsa pasar di tengah tantangan menciutnya pasar alat-alat berat (market).
Penerapan
strategi ini akan menghindarkan perseroan dari persaingan agresif yang
berdampak negatif. Layanan inovatif akan membuat pelanggan merasa nyaman dalam berinteraksi
dengan perseroan, sehingga membuka peluang penjualan dalam jangka panjang.
hubungan jangka panjang yang terbina akan memudahkan perseroan dalam menyusun
proyeksi penjualan, dan memelihara tingkat inventori yang e sien, sehingga
mengurangi kebutuhan dana.
Penerapan
teknologi informasi yang tepat guna juga mampu mengurangi risiko kekurangan
ataupun ketiadaan suku cadang yang sangat dibutuhkan, baik pada operasional
kontrak penambangan maupun usaha pertambangan. Layanan innovative end-to-end solution
seperti disinggung pada strategi jangka menengah juga berdampak positif untuk
menjamin pangsa pasar dalam jangka panjang. kemampuan mempertahankan pangsa
pasar, pada gilirannya akan meyakinkan principals akan kemampuan dan
keberlanjutan perusahaan.
2. Menjamin kelancaran arus kas untuk menjaga kesehatan operasional. pada situasi
keuangan yang ketat sebagaimana mulai terjadi di semester kedua tahun 2008,
dengan kemungkinan terus berlangsung sampai tahun depan, sangat penting untuk
mampu, menjaga posisi arus kas. arus kas yang sehat akan menjamin tingginya
tingkat kepercayaan kreditur terhadap perseroan. hal ini membuat risiko-risiko
terkait dengan nansial seperti
kekurangan dana belanja modal ataupun modal kerja dapat diminimalisir. perhatian
manajemen pada kondisi arus kas perseroan, sebagaimana disinggung pada
pembahasan gcg tercermin melalui pembahasan arus kas yang menempati agenda
pertama dalam rapat-rapat direksi mingguan.
3. Mengutamakan efsiensi biaya dalam setiap tindakan dengan tidak mengurangi
tingkat produktivitas dan kepuasan para pemangku kepentingan.
Efisiensi biaya yang dijalankan perseroan,
selain guna menjaga tingkat pro tabilitas, juga untuk menjaga agar jasa maupun
produk yang ditawarkan tetap kompetitif dan bisa diterima oleh para pelanggan.
pro tabilitas unit usaha pertambangan akan tetap terjaga pada level yang
memadai walaupun harga jual batu bara mengalami penurunan.
Strategi
pertumbuhan jangka menengah(Next Level): bertujuan untuk menjamin
keberlangsungan pertumbuhan, kepemimpinan pasar dan kepuasan pelanggan melalui
solusi end-to-end yang inovatif. strategi ini difokuskan untuk meningkatkan
pendapatan dan laba perseroan melalui pemberian nilai-nilai yang inovatif bagi
pelanggan, atau disebut sebagai end-to-end solution, dimana perseroan
memposisikan diri sebagai solution provider.
Penerapan
strategi ini, seperti disinggung di atas, berdampak pada terjaminnya pangsa
pasar perseroan dalam jangka panjang untuk unit usaha alat berat. selain itu
solusi end-to- end juga memampukan pelanggan kontraktor penambangan bertahan
dalam jangka panjang.
Strategi
pertumbuhan jangka panjang (Next Landscape): bertujuan untuk mempercepat
pertumbuhan usaha melalui langkah ekspansi ke bidang usaha yang terkait dengan
value chain perseroan. strategi ini difokuskan pada perluasan usaha ke bidang
baru yang sinergis dengan usaha perseroan saat ini. dalam hal ini, sektor
pertambangan dan energi dipilih untuk menjadi dasar pertumbuhan di masa
mendatang oleh karena potensinya yang besar dan sinerginya dengan bisnis alat
berat dan kontraktor penambangan. tambang batu bara adalah langkah awal
perseroan dalam rangka membangun bisnis value chain yang terpadu.
Penerapan
strategi ini, yakni memanfaatkan value chain dengan menjalani usaha pertambangan
juga bermakna penyeimbangan sumber pendapatan perseroan guna
menjamin pertumbuhan dan usaha
jangka panjang. penambahan lokasi penambangan yang dikelola perseroan juga akan
lebih menjamin kesinambungan dan keseimbangan pendapatan.
Ø Pengelolaan kualitas
“perumusan pedoman gcg
yang komprehensif menandakan komitmen manajemen dalam membangun integritas
karyawan guna menjamin peningkatan
nilai perusahaan secara
berkelanjutan”.
Tujuan
GCG : Good Corporate Goverment
Penerapan
prinsip dasar gcg, yaitu Disclosure/ Transparency, Accountability,
Responsibility, Independency dan Fairness, secara konsekuen diyakini akan
meningkatkan mutu best practices gcg dengan target tercapainya tiga sasaran
utama gcg yakni:
·
Maksimalisasi
kinerja perseroan melalui terciptanya proses pengambilan keputusan yang lebih
baik dan berkualitas, peningkatan e siensi operasional serta peningkatan
layanan kepada pemangku kepentingan.
·
Meningkatnya
corporate value, melalui peningkatan kinerja keuangan dan minimalisasi risiko
keputusan investasi yang mengandung benturan kepentingan.
·
Meningkatnya
kepercayaan pemegang saham serta kepuasan pemangku kepentingan karena
meningkatnya corporate value.
Penerapan GCG yang konsisten dapat meningkatkan kinerja usaha dan
pertumbuhan jangka panjang, karena hal ini akan mendorong value driver
perusahaan yang meliputi manajemen kualitas aset, manajemen risiko, manajemen
biaya, manajemen investasi dan hal terkait lainnya, sehingga pada akhirnya
meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dan para pemangku
kepentingan.
·
ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
ü
JUMLAH TENAGA KERJA
PT UNITED
TRACTORS pada divisi REMAN UT Jakarta memperkerjakan sekitar 200 karyawan yang
terdiri dari pria wanita, dengan peletakan di kantor maupun di pabrik.
Jam kerja dari
PT United Tractors Tbk divisi Reman UT Jakarta terdiri dari 1 shiftI, dengan waktu kerja produktif per
hari adalah 8 jam. Dan pelakasanaan kerja dimulai dari Senin-Jumat pukul 07.00
s.d 16.00 dan hari sabtu libur. Sedangkan pelaksanaan istirahat terbagi atas 3
waktu, yaitu break 1 dari pukul 09.20
s.d 09.30 kemudian break 2 di mulai
pukul 12.00 s.d 12.40 dan snack pukul
14.20 s.d 14.30.
Adapun system
upah yang dilakukan manajemen PT United Tractors Tbk adalah sebagai berikut.
Besar upah yang diberikan kepada karyawan produksi disesuaikan dengan upah
standar kerja. Apabila karyawan melaksanakan kerja di luar dari jam kerja maka,
mereka akan mendapatkan dengan jumlah jam kerjanya. Ditinjau dari upah yang
dibayarkan kepada karyawan dibedakan atas :
1.
Tenaga kerja harian yaitu dibayarkan berdasarkan
hari-harinya bekerja. Tetapi upah mereka diakumulasikan sampai satu bulan
sekali, yang diterima satu hari sebelum akhir bulan,
2.
Tenaga kerja tetap, yaitu mereka yang digaji secara
tetap tiap periode tertentu, sebab ikatan mereka dengan perusahaan kuat.
Sedangkan
untuk jaminan sosial ketenagakerjaan adalah selain dari upah yang diberikan,
terdapat tunjangan dari perusahaan berupa makan, transpot, pengobatan, pakaian
kerja dan sepatu kerja. Selain itu semua karyawan diasuransikan selama 24 jam
untuk semua tingkat kecelakaan pabrik melalui ASTEK dan JAMSOSTEK. Sehingga
para karyawan mudah mendapatkan pelayanan yang sempurna dan nyaman dari
perusahaan.
ü
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Mengacu kepada
visi dan misi bisnis yang merupakan panduan dalam penentuan strategi dan target
untuk mencapai tujuan jangka panjang, Perseroan terus berupaya mengembangkan
dan mempertahankan manusia bertalenta melalui serangkaian program pengembangan
Sumber Daya Manusia ( SDM) yang komprehensif. Proses transformasi SDM yang dilakukan Perseroan diarahkan untuk
memperkokoh posisi UT sebagai solution
driven company.
Focus dari program pengembangan SDM pada tahun 2008
adalah untuk mencapai keunggulan operasi, menciptakan solusi inovatif bagi
pelanggan, mempertahankan talenta terbaik, mempersiapkan pemimpin di masa depan
serta mempertahankan semangat inovasi dan kreativitas.
1. PENGEMBANGAN SDM DI UNIT USAHA MESIN
KONSTRUKSI
Untuk meningkatkan kemitraan dengan pelanggan,
Perseroan bukan hanya menyediakan tenaga terampil secara teknisi semata, namun
juga talenta yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi dan kemauan
menjalin hubungan saling menguntungkan dengan Perseroan sehingga pemenuhan
total solusi bagi pelanggan bisa terlaksana dengan baik. Sasaran ini dpaat di
capai melalui pelaksaan program penataan ulang system penghargaan yang secara
umum mengaplikasikan prinsip 3P yaitu Pay
for position, Pay for person, dan Pay
for performance.
Proses talent
management melibatkan serangkaian kegiatan berupa people review berkala yang
menghasilkan peta potensi dan kinerja karyawan yang digunakan untuk
mengembangkan kader-kader pemimpin perseroan dimasa mendatang serta untuk
mengelola para top performer perseroan. Peningkatan kemampuan atau kompetensi
karyawan perseroan secara umum diarahkan agar mereka memiliki multi kompetensi
dibidang ketrampilan perilaku, managerial, business, dan technical.
Pengembangan kompetensi tersebut dilakukan secara komprehensif dan
diselenggarakan secara mandiri oleh UT LEARNING CENTER maupun bekerja sama
dengan penyedia jasa pelatihan external. Program-program pelatihan yang
diselenggarakan secara mandiri oleh UT
LEARNING CENTER diantaranya adalah 1. Entrepreneurial leadership bagi jabatan
section head keatas, 2. Systemic thinking bagi karyawan tingkat staff keatas,
3. Sales planning bagi business consultant ( dahulu bernama salesman), 4.
Character building bagi karyawan disemua tingkatan yang ada diperseroan.
Keberhasilan
pelaksaan suatu kegiatan pengembangan SDM tidak terlepas dari adanya suasana
kerja yang kondusif dan terbangun berkat adanya hubungan industrial yang
harmonis. Tim yang kohesif, terdiri dari manajemen, perseroan, dan badan
eksekutif serikat pekerja terus ditingkatkan melalui dialog terbuka pada
pertemuan forum bipartite secara berkala, intensif dan holistic membahas
tantangan dibidang ketenagakerjaan yang mendukung tercapainya visi misi
perseroan. Suasana kerja yang kondusif dapat pula terwujud karena adanya
sermangat kebersamaan antar karyawan.
2. PENGEMBANGAN SDM DI UNIT USAHA KONTRAKTOR
PENAMBANGAN DAN PERTAMBANGAN
Program pengembangan
SDM, khususnya program-program pelatihan, manfaat dan hasilnya, saat ini sudah
dapat di monitor melalui program pelatihan online. Melalui program ini dapat
diketahui hal-hal menyangkut kesesuaian pelatihan dengan kebutuhan peningkatan
kompetensi, manfaat pelatihan terhadap karyawan dan pengaruh pelatihan pada
kinerja karyawan. Penerapan sistem pemantauan pelatihan ini sangat mendukung
program pengembangan SDM secara umum. Sedangkan hasil pengembangan kompetensi
SDM dapat dipantau melalui people
development integrated system (PDIS).
·
ASPEK KEUANGAN
ü
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN
[1210000] Statement of financial position presented using current and non-current - General Industry | |||||
Laporan posisi keuangan | Statement of financial position | ||||
31 December 2015 | 31 December 2014 | ||||
Aset | Assets | ||||
Aset lancar | Current assets | ||||
Kas dan setara kas | 15,413,210 | 10,059,803 | Cash and cash equivalents | ||
Wesel tagih | Notes receivable | ||||
Investasi jangka pendek | Short-term investments | ||||
Dana yang dibatasi penggunaannya lancar | Current restricted funds | ||||
Aset keuangan lancar | Current financial assets | ||||
Aset keuangan lancar yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi | Current financial assets at fair value through profit or loss | ||||
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo lancar | 700,000 | 550,000 | Current financial assets held-to-maturity investments | ||
Aset keuangan lancar tersedia untuk dijual | Current financial assets available-for-sale | ||||
Aset keuangan lancar lainnya | Other current financial assets | ||||
Aset keuangan derivatif lancar | Current derivative financial assets | ||||
Piutang usaha | Trade receivables | ||||
Piutang usaha pihak ketiga | 10,682,803 | 13,032,934 | Trade receivables third parties | ||
Piutang usaha pihak berelasi | 58,976 | 79,655 | Trade receivables related parties | ||
Piutang sewa pembiayaan lancar | Current finance lease receivables | ||||
Piutang retensi | Retention receivables | ||||
Piutang retensi pihak ketiga | 54,923 | 0 | Retention receivables third parties | ||
Piutang retensi pihak berelasi | Retention receivables related parties | ||||
Tagihan bruto pemberi kerja | Unbilled receivables | ||||
Tagihan bruto pemberi kerja pihak ketiga | 653,816 | 0 | Unbilled receivables third parties | ||
Tagihan bruto pemberi kerja pihak berelasi | 29,193 | 0 | Unbilled receivables related parties | ||
Piutang subsidi | Receivables on subsidy | ||||
Piutang nasabah lancar | Current customer receivables | ||||
Piutang nasabah lancar pihak ketiga | Current customer receivables third parties | ||||
Piutang nasabah lancar pihak berelasi | Current customer receivables related parties | ||||
Piutang margin | Margin receivables | ||||
Piutang dari lembaga kliring dan penjaminan | Receivables from clearing and settlement guarantee institution | ||||
Piutang premi dan reasuransi | Premium and reinsurance receivables | ||||
Piutang dividen dan bunga | Dividends and interest receivables | ||||
Piutang lainnya | Other receivables | ||||
Piutang lainnya pihak ketiga | 462,558 | 404,785 | Other receivables third parties | ||
Piutang lainnya pihak berelasi | 227,355 | 69,301 | Other receivables related parties | ||
Persediaan lancar | Current inventories | ||||
Persediaan hewan ternak lancar | Current livestock inventories | ||||
Persediaan aset real estat lancar | Current real estate assets | ||||
Persediaan lancar lainnya | 8,328,331 | 7,770,086 | Current inventories | ||
Biaya dibayar dimuka lancar | 128,063 | 107,889 | Current prepaid expenses | ||
Uang muka lancar | Current advances | ||||
Uang muka lancar atas investasi | Current advances on investments | ||||
Uang muka lancar atas pembelian aset tetap | Current advances on purchase of property, plant and equipment | ||||
Uang muka lancar lainnya | Other current advances | ||||
Pajak dibayar dimuka lancar | 1,091,265 | 1,112,186 | Current prepaid taxes | ||
Klaim atas pengembalian pajak lancar | 775,057 | 248,763 | Current claims for tax refund | ||
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan lancar | Current deferred stripping costs | ||||
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan lancar | Current deferred mobilisation costs | ||||
Aset non-keuangan lancar lainnya | 654,158 | 144,397 | Other current non-financial assets | ||
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual | Non-current assets or disposal groups classified as held-for-sale | ||||
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik | Non-current assets or disposal groups classified as held-for-distribution to owners | ||||
Jumlah aset lancar | 39,259,708 | 33,579,799 | Total current assets | ||
Aset tidak lancar | Non-current assets | ||||
Piutang sewa pembiayaan tidak lancar | Non-current finance lease receivables | ||||
Dana yang dibatasi penggunaannya tidak lancar | 262,501 | 233,072 | Non-current restricted funds | ||
Dana cadangan perawatan pesawat | Aircraft maintenance reserve funds | ||||
Piutang dari pihak berelasi | Receivables from related parties | ||||
Piutang dari pemegang saham | Receivables from stockholders | ||||
Piutang nasabah tidak lancar | Non-current customer receivables | ||||
Piutang nasabah tidak lancar pihak ketiga | Non-current customer receivables third parties | ||||
Piutang nasabah tidak lancar pihak berelasi | Non-current customer receivables related parties | ||||
Piutang tidak lancar lainnya | Other non-current receivables | ||||
Piutang tidak lancar lainnya pihak ketiga | Other non-current receivables third parties | ||||
Piutang tidak lancar lainnya pihak berelasi | 89,250 | 101,533 | Other non-current receivables related parties | ||
Investasi yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas | Investments accounted for using equity method | ||||
Investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi | Investments in subsidiaries, joint ventures and associates | ||||
Investasi pada entitas anak | Investments in subsidiaries | ||||
Investasi pada entitas ventura bersama | 30,871 | 26,507 | Investments in joint ventures | ||
Investasi pada entitas asosiasi | 467,841 | 420,782 | Investments in associates | ||
Uang muka tidak lancar | Non-current advances | ||||
Uang muka tidak lancar atas investasi | Non-current advances on investments | ||||
Uang muka tidak lancar atas pembelian aset tetap | Non-current advances on purchase of property, plant and equipment | ||||
Uang muka tidak lancar lainnya | 184,353 | 17,546 | Other non-current advances | ||
Aset keuangan tidak lancar | Non-current financial assets | ||||
Aset keuangan tidak lancar yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi | Non-current financial assets at fair value through profit or loss | ||||
Aset keuangan tidak lancar dimiliki hingga jatuh tempo | 1,295,880 | 893,538 | Non-current financial assets held-to-maturity | ||
Aset keuangan tidak lancar tersedia untuk dijual | 142,337 | 214,112 | Non-current financial assets available-for-sale | ||
Aset keuangan tidak lancar lainnya | Other non-current financial assets | ||||
Aset keuangan derivatif tidak lancar | Non-current derivative financial assets | ||||
Biaya dibayar dimuka tidak lancar | Non-current prepaid expenses | ||||
Pajak dibayar dimuka tidak lancar | Non-current prepaid taxes | ||||
Aset pajak tangguhan | 1,150,628 | 1,029,817 | Deferred tax assets | ||
Persediaan tidak lancar | Non-current inventories | ||||
Persediaan hewan ternak tidak lancar | Non-current livestock inventories | ||||
Aset real estat tidak lancar | Non-current real estate assets | ||||
Persediaan tidak lancar lainnya | Non-current inventories | ||||
Hewan ternak produksi | Livestock production | ||||
Hutan tanaman industri | Industrial timber plantations | ||||
Hutan tanaman industri menghasilkan | Industrial timber plantations mature | ||||
Hutan tanaman industri belum menghasilkan | Industrial timber plantations immature | ||||
Tanaman perkebunan | Plantation assets | ||||
Tanaman perkebunan menghasilkan | Plantation assets mature | ||||
Tanaman perkebunan belum menghasilkan | Plantation assets immature | ||||
Perkebunan plasma | Plasma plantations | ||||
Aset reasuransi | Reinsurance assets | ||||
Properti investasi | 52,746 | 50,899 | Investment properties | ||
Aset tetap | 12,659,736 | 13,625,012 | Property, plant and equipment | ||
Aset ijarah | Ijarah assets | ||||
Agunan yang diambil alih | Foreclosed assets | ||||
Aset minyak dan gas bumi | Oil and gas assets | ||||
Aset eksplorasi dan evaluasi | 297,931 | 392,630 | Exploration and evaluation assets | ||
Hak konsesi jalan tol | Toll road concession rights | ||||
Properti pertambangan | 4,858,944 | 9,148,551 | Mining properties | ||
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan tidak lancar | Non-current deferred stripping costs | ||||
Biaya mobilisasi yang ditangguhkan tidak lancar | Non-current deferred mobilisation costs | ||||
Beban tangguhan | Deferred charges | ||||
Beban tangguhan hak atas tanah | Deferred charges on landrights | ||||
Beban tangguhan atas biaya eksplorasi dan pengembangan | 376,843 | 364,229 | Deferred charges on exploration and development expenditures | ||
Beban tangguhan atas biaya pengelolaan hak pengusahaan hutan | Deferred charges on cost on forest | ||||
Beban tangguhan atas biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup | Deferred charges on environmental and reclamation expenditures | ||||
Beban tangguhan lainnya | 146,063 | 208,750 | Other deferred charges | ||
Klaim atas pengembalian pajak tidak lancar | Non-current claims for tax refund | ||||
Aset imbalan pasca kerja | Post-employment benefit assets | ||||
Goodwill | 439,767 | 0 | Goodwill | ||
Aset takberwujud selain goodwill | Intangible assets other than goodwill | ||||
Aset tidak lancar non-keuangan lainnya | Other non-current non-financial assets | ||||
Jumlah aset tidak lancar | 22,455,691 | 26,726,978 | Total non-current assets | ||
Jumlah aset | 61,715,399 | 60,306,777 | Total assets | ||
Liabilitas dan ekuitas | Liabilities and equity | ||||
Liabilitas | Liabilities | ||||
Liabilitas jangka pendek | Current liabilities | ||||
Pinjaman jangka pendek | 23,750 | 23,209 | Short-term loans | ||
Utang trust receipts | Trust receipts payables | ||||
Utang usaha | Trade payables | ||||
Utang usaha pihak ketiga | 13,234,357 | 11,822,385 | Trade payables third parties | ||
Utang usaha pihak berelasi | 172,735 | 143,020 | Trade payables related parties | ||
Utang lainnya | Other payables | ||||
Utang lainnya pihak ketiga | 393,767 | 560,529 | Other payables third parties | ||
Utang lainnya pihak berelasi | 86,111 | 98,503 | Other payables related parties | ||
Uang muka pelanggan jangka pendek | Current advances from customers | ||||
Uang muka pelanggan jangka pendek pihak ketiga | 508,273 | 125,498 | Current advances from customers third parties | ||
Uang muka pelanggan jangka pendek pihak berelasi | 31,870 | 0 | Current advances from customers related parties | ||
Utang dividen | Dividends payable | ||||
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya | 33,099 | 41,433 | Other current financial liabilities | ||
Beban akrual jangka pendek | 1,368,316 | 1,008,030 | Current accrued expenses | ||
Liabilitas imbalan pasca kerja jangka pendek | 173,675 | 180,549 | Short-term post-employment benefit obligations | ||
Utang pajak | 896,732 | 757,504 | Taxes payable | ||
Utang cukai | Excise payable | ||||
Utang proyek | Project payables | ||||
Utang kepada lembaga kliring dan penjaminan | Payables to clearing and settlement guarantee institution | ||||
Utang nasabah | Payables to customers | ||||
Utang nasabah pihak ketiga | Payables to customers third parties | ||||
Utang nasabah pihak berelasi | Payables to customers related parties | ||||
Utang reasuransi | Reinsurance payables | ||||
Liabilitas anjak piutang | Factoring payables | ||||
Uang jaminan jangka pendek | Current deposits | ||||
Pendapatan diterima dimuka jangka pendek | Current unearned revenue | ||||
Liabilitas bruto kepada pemberi kerja | Due to customers | ||||
Liabilitas bruto kepada pemberi kerja pihak ketiga | Due to customers third parties | ||||
Liabilitas bruto kepada pemberi kerja pihak berelasi | Due to customers related parties | ||||
Pendapatan ditangguhkan jangka pendek | 245,455 | 278,611 | Current deferred revenue | ||
Provisi jangka pendek | Current provisions | ||||
Provisi jangka pendek pelapisan jalan tol | Current provisions for overlay | ||||
Provisi jangka pendek biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat | Current provisions for aircraft return and maintenance funds | ||||
Provisi jangka pendek pembangunan prasarana, fasilitas umum, dan sosial | Current provisions for infrastructure development, public and social facilities | ||||
Provisi jangka pendek biaya pembongkaran aset tetap | Current provisions for asset dismantling costs | ||||
Provisi jangka pendek restorasi dan rehabilitasi | Current provisions for restoration and rehabilitation | ||||
Provisi jangka pendek lainnya | Other current provisions | ||||
Liabilitas pembayaran berbasis saham | Share-based payment liabilities | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun | Current maturities of long-term liabilities | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang bank | 586,288 | 744,729 | Current maturities of bank loans | ||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas pinjaman beragunan | Current maturities of secured loans | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas pinjaman tanpa agunan | Current maturities of unsecured loans | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas penerusan pinjaman | Current maturities of step loans | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas pinjaman dari pemerintah republik indonesia | Current maturities of loans from government of the republic of indonesia | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas pinjaman subordinasi | Current maturities of subordinated loans | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas liabilitas kerja sama operasi | Current maturities of joint operations liabilities | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas liabilitas pembebasan tanah | Current maturities of land acquisition liabilities | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang pembiayaan konsumen | Current maturities of consumer financing payables | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas liabilitas sewa pembiayaan | 401,903 | 430,523 | Current maturities of finance lease liabilities | ||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang listrik swasta | Current maturities of electricity purchase payables | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang retensi | Current maturities of retention payables | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas wesel bayar | Current maturities of notes payable | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas utang obligasi | Current maturities of bonds payable | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas sukuk | Current maturities of sukuk | ||||
Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun atas pinjaman lainnya | 123,954 | 80,232 | Current maturities of other borrowings | ||
Utang pihak berelasi jangka pendek | Current due to related parties | ||||
Utang pemegang saham jangka pendek | Current due to stockholders | ||||
Liabilitas keuangan derivatif jangka pendek | 0 | 3,061 | Short-term derivative financial liabilities | ||
Liabilitas non-keuangan jangka pendek lainnya | Other current non-financial liabilities | ||||
Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual atau dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik | Liabilities directly associated with non-current assets or disposal groups classified as held-for-sale or as held-for-distribution to owners | ||||
Jumlah liabilitas jangka pendek | 18,280,285 | 16,297,816 | Total current liabilities | ||
Liabilitas jangka panjang | Non-current liabilities | ||||
Liabilitas keuangan derivatif jangka panjang | Long-term derivative financial liabilities | ||||
Liabilitas pajak tangguhan | 1,028,533 | 1,945,110 | Deferred tax liabilities | ||
Utang pihak berelasi jangka panjang | Non-current due to related parties | ||||
Utang pemegang saham jangka panjang | Non-current due to stockholders | ||||
Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun | Long-term liabilities net of current maturities | ||||
Liabilitas jangka panjang atas utang bank | 228,480 | 734,738 | Long-term bank loans | ||
Liabilitas jangka panjang atas penerusan pinjaman | Long-term step loans | ||||
Liabilitas jangka panjang atas pinjaman beragunan | Long-term secured loans | ||||
Liabilitas jangka panjang atas pinjaman tanpa agunan | Long-term unsecured loans | ||||
Liabilitas jangka panjang atas pinjaman dari pemerintah republik indonesia | Long-term loans from government of the republic of indonesia | ||||
Liabilitas jangka panjang atas pinjaman subordinasi | Long-term subordinated loans | ||||
Liabilitas jangka panjang atas liabilitas kerja sama operasi | Long-term joint operations liabilities | ||||
Liabilitas jangka panjang atas liabilitas pembebasan tanah | Long-term land acquisition liabilities | ||||
Liabilitas jangka panjang atas utang pembiayaan konsumen | Long-term consumer financing payables | ||||
Liabilitas jangka panjang atas liabilitas sewa pembiayaan | 862,836 | 583,874 | Long-term finance lease liabilities | ||
Liabilitas jangka panjang atas utang listrik swasta | Long-term electricity purchase payables | ||||
Liabilitas jangka panjang atas utang retensi | Long-term retention payables | ||||
Liabilitas jangka panjang atas wesel bayar | Long-term notes payable | ||||
Liabilitas jangka panjang atas utang obligasi | Long-term bonds payable | ||||
Liabilitas jangka panjang atas sukuk | Long-term sukuk | ||||
Liabilitas jangka panjang atas pinjaman lainnya | 56,147 | 0 | Long-term other borrowings | ||
Obligasi konversi | Convertible bonds | ||||
Pendapatan diterima dimuka jangka panjang | Non-current unearned revenue | ||||
Uang jaminan jangka panjang | Non-current deposits | ||||
Uang muka pelanggan jangka panjang | Non-current advances from customers | ||||
Uang muka pelanggan jangka panjang pihak ketiga | Non-current advances from customers third parties | ||||
Uang muka pelanggan jangka panjang pihak berelasi | Non-current advances from customers related parties | ||||
Pendapatan ditangguhkan jangka panjang | 53,782 | 0 | Non-current deferred revenue | ||
Provisi jangka panjang | Non-current provisions | ||||
Provisi pelapisan jalan tol jangka panjang | Non-current provisions for overlay | ||||
Provisi biaya pengembalian dan pemeliharaan pesawat jangka panjang | Non-current provisions for aircraft return and maintenance funds | ||||
Provisi pembangunan prasarana, fasilitas umum, dan sosial jangka panjang | Non-current provisions for infrastructure development, public and social facilities | ||||
Provisi biaya pembongkaran aset tetap jangka panjang | Non-current provisions for asset dismantling costs | ||||
Provisi restorasi dan rehabilitasi jangka panjang | 88,993 | 73,565 | Non-current provisions for restoration and rehabilitation | ||
Provisi jangka panjang lainnya | Other non-current provisions | ||||
Biaya pengupasan tanah yang masih harus dibayar | Accrued stripping costs | ||||
Liabilitas kepada pemegang polis | Liabilities to policyholders | ||||
Kewajiban imbalan pasca kerja jangka panjang | 1,560,322 | 1,351,819 | Long-term post-employment benefit obligations | ||
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya | 305,696 | 790,210 | Other non-current financial liabilities | ||
Liabilitas non-keuangan jangka panjang | Other non-current non-financial liabilities | ||||
Jumlah liabilitas jangka panjang | 4,184,789 | 5,479,316 | Total non-current liabilities | ||
Jumlah liabilitas | 22,465,074 | 21,777,132 | Total liabilities | ||
Ekuitas | Equity | ||||
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk | Equity attributable to equity owners of parent entity | ||||
Saham biasa | 932,534 | 932,534 | Common stocks | ||
Saham preferen | Preferred stocks | ||||
Tambahan modal disetor | 9,703,937 | 9,703,937 | Additional paid-in capital | ||
Saham tresuri | Treasury stocks | ||||
Uang muka setoran modal | Advances in capital stock | ||||
Cadangan | 2,383,941 | 1,951,593 | Reserves | ||
Komponen ekuitas lainnya | (348,323) | (348,123) | Other components of equity | ||
Saldo laba (akumulasi kerugian) | Retained earnings (deficit) | ||||
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya | 186,507 | 186,507 | Appropriated retained earnings | ||
Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya | 25,061,126 | 24,186,741 | Unappropriated retained earnings | ||
Jumlah ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk | 37,919,722 | 36,613,189 | Total equity attributable to equity owners of parent entity | ||
Kepentingan non-pengendali | 1,330,603 | 1,916,456 | Non-controlling interests | ||
Jumlah ekuitas | 39,250,325 | 38,529,645 | Total equity | ||
Jumlah liabilitas dan ekuitas | 61,715,399 | 60,306,777 | Total liabilities and equity |
ü
Kondisi Kesehatan Keuangan PT United Tractors
Berdasarkan laporan keuangan diatas,PT United Tractors dapat
menjalankan fungsi dengan baik dan dapat menjaga kualitas asset dengan baik.
Dengan perbandingan diatas bisa dikatakan asset dari tahun sebelumnya mengalami
penigkatan dan juga jumlah liabilitas,ekuitas yang mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya.
BAGIAN 3
·
KESIMPULAN
Menurut kelompok kami, PT United Tractors memiliki dua faktor
internal perusahaan yang paling utama yaitu faktor kekuatan utama berupa SDM
perusahaan yang berkualitas dan handal. Faktor kelemahan utama berupa ketergantungan
penjualan dari sektor pertambangan dibanding dengan sektor lain. Sedangkan dari
sisi lingkungan eksternal perusahaan memiliki dua faktor eksternal terbesar
yaitu faktor peluang terbesar berupa potensi yang meningkat dari pasar domestik
selain dari sektor pertambangan, seperti konstruksi dan agro. Faktor ancaman
terbesar berupa krisis ekonomi global yang mempengaruhi pasar domestik
Indonesia dan persaingan yang makin meningkat dengan kompetitor asing.
Kami melihat keadaan harga saham United Tractors, dapat kita
simpulkan pula bahwa kinerja perusahaan tersebut juga baik. Hal itu dikarenakan
kinerja perusahaan sangat mempengaruhi tinggi rendahnya harga saham perusahaan
tersebut. Bila harga saham PT United Tractors terus meningkat dari tahun ke tahunnya,
artinya kinerja perusahaan pun akan semakin baik dari tahun ke tahunnya. Hal
ini menunjukkan bahwa PT United Tractors mengalami kemajuan di setiap tahunnya.
Dengan melihat keadaan harga saham tersebut dapat dikatakan
bahwa kinerja perusahaan tersebut selalu mengalami kemajuan dan dapat
dipastikan PT United Tractors merupakan salah satu perusahaan yang sangat
diminati oleh investor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar